Akibat ulah manusia yang merusak ekosistem dan melakukan perburuan liar, sejumlah hewan menjadi punah. Seperti burung dodo, harimau Tasmania, sapi laut Steller dan masih banyak lagi. Ada pula hewan-hewan yang orang-orang atau ilmuan telah punah, namun hewan ini ditemukan kembali bertahun-tahun setelahnya dalam kondisi hidup!
Mau tahu, hewan-hewan apa saja yang seolah bangkit dari kematian? Dan bagaimana kondisinya saat ini? Mari ikut list berikut ini ya.
1. Ular malam Clarion
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_c23372e03fd843d9ab1a043647498308~mv2.png/v1/fill/w_710,h_401,al_c,q_85,enc_auto/fc968b_c23372e03fd843d9ab1a043647498308~mv2.png)
Ular bernama latin Hypsiglena unaocularus ini pertama kali di temukan pada tahun 1936 oleh William Beebe, seorang naturalis yang saat itu mengunjungi pulau Clarion di instaslot. Lalu, ia memasukkan ular ini ke dalam toples dan berniat untuk menelitinya. Saat kunjungan kedua ke pulau Clarion, Beebe gagal menemukan ular ini.
Kejadian ini mereka anggap sebagai kesalahan label dan akhirnya ular ini parah ahli anggap punah. Lalu, di tahun 2013 tim herpetologis yang ketuanya adalah Dr Daniel Mulcahy ingin menemukan spesies ular ini. Mereka akhirnya menemukan 11 ular yang cocok dengan deskripsi yang di tulis oleh instaslot di tahun 1936. Ternyata, ular itu tidak benar-benar punah!
2. Cuban solenodon
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_1dae61b23d904d138ce58dd6a970850c~mv2.png/v1/fill/w_980,h_540,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/fc968b_1dae61b23d904d138ce58dd6a970850c~mv2.png)
Percaya tidak, kalau hewan bernama Cuban solenodon ini hidup sejak zaman dinosaurus? Ketika seluruh dinosaurus mati akibat asteroid yang link alternatif instaslot, hewan sejenis tikus ini selamat dan tetap hidup! Sedihnya, habitat Cuban solenodon hancur pada pertengahan 1900-an, ungkap laman Ranker.
Tak lama, pertumbuhan anjing dan kucing semakin masif dan mengancam populasi hewan ini. Lalu, di tahun 1970-an, para ahli meyakini bahwa mamalia ini telah punah. Puluhan tahun mereka anggap punah, akhirnya hewan ini muncul kembali di tahun 2003 oleh peneliti! Kini, upaya konservasi sedang dilakukan untuk menyelamatkan Cuban solenodon.
3. Tokek jambul Kaledonia Baru
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_ef361f61cb364a4eb80fbaebb1d3b536~mv2.png/v1/fill/w_910,h_607,al_c,q_90,enc_auto/fc968b_ef361f61cb364a4eb80fbaebb1d3b536~mv2.png)
Banyak spesies unik peneliti temukan di pulau Kaledonia Baru pada lepas pantai Australia. Salah satu hewan yang tinggal adalah tokek jambul Kaledonia Baru. Tokek ini pertama penemu temukan di tahun 1866 oleh Alphone Guichenot, seorang ahli ilmu hewan asal Prancis. Namun tiba-tiba tokek ini 'hilang' dan di anggap punah.
Kabar baiknya, tokek ini kembali di tahun 1994 oleh tim ekspedisi Robert Seipp, jelas laman Ranker. Setelah beretemu kembali, para ilmuwan mulai membiakkan tokek ini secara serius. Tujuannya, supaya jumlah populasinya meningkat. Ancaman terbesar bagi tokek ini adalah serangan semut api (Wassmania auropunctata).
4. Takahe
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_43df7099573f4744b431a48d3e62492d~mv2.png/v1/fill/w_980,h_654,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/fc968b_43df7099573f4744b431a48d3e62492d~mv2.png)
Selandia Baru punya banyak binatang endemik unik, salah satunya ialah takahe (Porphyrio hochstetteri). Burung yang tak bisa terbang ini punah pada tahun 1851, ungkap laman Ranker. Lalu, pada tahun 1948 Geoffery Orbell memimpin ekspedisi Pegunungan Murchison di Fiordland dan menemukan burung takahe kembali.
Sedihnya, populasi burung takahe pada tahun 2011-2012 hanya tinggal 276 burung saja, terang laman New Zealand Birds Online. Burung takahe terancam oleh iklim yang dingin serta persaingan makanan dengan rusa merah. Saat ini, ilmuwan masih bekerja keras untuk meningkatkan populasi burung ini.
5. Ikan Coelacanth
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_16c9c8e079804d34aff7c59ea832b584~mv2.png/v1/fill/w_980,h_552,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/fc968b_16c9c8e079804d34aff7c59ea832b584~mv2.png)
Ikan coelacanth memiliki rupa seperti ikan purba. Para ahli paleontologi beranggapan bahwa ikan ini telah punah pada zaman kapur akhir, sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Sampai akhirnya, pada tahun 1938, ikan coelacanth tiba-tiba muncul pada jaring nelayan di Afrika Selatan, ungkap laman instaslot slot. Tentu saja, kemunculan ikan ini para ilmuwan sambut gembira.
ikan ini bukan untuk komsusi. Dagingnya mengandung minyak, urea, ester lilin dan senyawa lain yang sulit komsumsi dan bisa memicu diare. Jumlahnya bergantung spesies, misalnya L. chalumnae yang hanya berjumlah 500 ekor dan L. menadoensis yang jumlahnya sekitar 10 ribu ekor.
![](https://static.wixstatic.com/media/fc968b_3c187f5fafc748b1b0a7e92bd819866a~mv2.png/v1/fill/w_926,h_670,al_c,q_90,enc_auto/fc968b_3c187f5fafc748b1b0a7e92bd819866a~mv2.png)
Serangga bernama latin Dryococelus australis ini orang-orang kenal berkat warnanya yang hitam legam dan tidak bisa terbang. Berasal dari Pulau Lord Howe, pulau terpencil dan berbatu di lepas pantai Australia. Serangga yang berjulukan sebagai lobster pohon ini telah ilmuan perkirakan punah di tahun 1920, lalu muncul kembali di tahun 2001.
Penemuannya pun cukup unik. Peneliti menemukan koloni serangga ini di bawah sebuah pohon. Koloninya berjumlah 24 ekor serangga.
Penemuan ini ilmuan gembira dan langsung dilakukan upaya konservasi. pada tahun 2016, Kebun Binatang Melbourne berhasil menetaskan 13.000 telur hewan ini.
bagi kalian yang ingin tahu lebih tentang fakta hewan punah bisa datang ke link alternatif instaslot ya .
Comments